Memoar
Kini...
Sesal datang lagi, masih pada rasa yang sama di nama yang aku tahu itu kamu. Katamu, aku akan mudah melupakan segala atensimu dalam benakku tapi nyatanya hingga detik ini pun aku tak sanggup untuk beranjak meski hanya sekejap dalam kilasan kenangan yang membuatku terus tersesat digenangannya.
Terkadang aku berfikir mengapa berkenalan denganmu menjadi semenyakitkan ini? Bolehkah kusebut hal semudah ini? Padahal nyatanya ini adalah hal yang lebih rumit dari sekadar sekelumit rindu.
Aku malas,
jika harus setiap hari kugunakan waktuku untuk memelas-melas padamu agar berhenti dan pergi dari pikiranku, karena aku tak serendah itu hanya untuk mendapatkanmu yang pada dasarnya enggan menjadikanku rumah ternyaman untukmu pulang.
Djambi,
RPA
11:10
October, 25th 2019